Pemimpin Yang Layak Digugu Lan Ditiru (Oleh Ronny Leung)
Mari belajar menilai dan berlogika
Pastinya kita semua memberikan pelajaran agar anak2 kita memiliki etika dan moral bukan ?
Itu kenapa anda bekerja keras agar anak -anak anda memiliki pendidikan,akhlak bekal yang baik dimasa depan, agar dia menjadi orang yg dihargai di masyarakat.
Itu kenapa anda bekerja keras agar anak -anak anda memiliki pendidikan,akhlak bekal yang baik dimasa depan, agar dia menjadi orang yg dihargai di masyarakat.
Oke kita masuk topik pembicaraan
Saya dulu melihat seorang bernama Gus Dur
Saya senang dengan orang ini, seorang yang cerdas dan humoris, selalu memiliki pemikiran yang maju dan dapat diterima disemua lapisan dan seluruh masyarakat apapun agama dan sukunya. Dia dihargai dan didukung banyak orang karena kapasitasnya yg bagus.
Saya senang dengan orang ini, seorang yang cerdas dan humoris, selalu memiliki pemikiran yang maju dan dapat diterima disemua lapisan dan seluruh masyarakat apapun agama dan sukunya. Dia dihargai dan didukung banyak orang karena kapasitasnya yg bagus.
Sekarang saya melihat, sahabatnya bernama Gus Mus
Ternyata beliau juga seorang yang pluralis, bijaksana dan sederhana semua syarat yang diperlukan untuk menjadi teladan dalam hidup. Saya meskipun berbeda keyakinan rindu ada 1 (satu saja) pemimpin agama saya bisa seperti itu. Ya meskipun berbeda tapi tetap beliau 1 bangsa Indonesia dengan saya dan saya sangat bangga akan beliau.
Ternyata beliau juga seorang yang pluralis, bijaksana dan sederhana semua syarat yang diperlukan untuk menjadi teladan dalam hidup. Saya meskipun berbeda keyakinan rindu ada 1 (satu saja) pemimpin agama saya bisa seperti itu. Ya meskipun berbeda tapi tetap beliau 1 bangsa Indonesia dengan saya dan saya sangat bangga akan beliau.
Seorang yang tak kalah hebatnya
Prof KH Said Aqil Siraj, setelah Gus Dur meninggal saya kehilangan gaya2 pejuang dan pemberani ala Gus Dur, lama lama saya lihat Kyai Aqil semakin mirip Gus Dur, ilmunya filosofinya, keberaniannya, kapasitasnya seperti Plato dan Aritoteles meskipun mungkin minus jenakanya.
Prof KH Said Aqil Siraj, setelah Gus Dur meninggal saya kehilangan gaya2 pejuang dan pemberani ala Gus Dur, lama lama saya lihat Kyai Aqil semakin mirip Gus Dur, ilmunya filosofinya, keberaniannya, kapasitasnya seperti Plato dan Aritoteles meskipun mungkin minus jenakanya.
Semakin saya berinteraksi dengan sahabat-sahabat Gus Dur disini semakin saya banyak mendapat pencerahan dan ilmu, semua hal yang memperkaya pikiran saya dalam menulis,berinteraksi dll semakin saya hormat dgn pemimpin-pemimpin NU dan para sahabat disini.
Saya bersyukur meskipun mungkin bukan satu iman, minimal saya ikut memiliki sebagai pemimpin bangsa saya para tokoh NU ini. Banyak fitnah dan hujatan terhadap nasionalisme, pluralisme yang mereka usung tapi mari kita berlogika dan berpikir adakah perbuatan mereka yang merendahkan diri,agama dan Tuhannya? Tentu tidak sama sekali.
Kalau anda saja bisa mendidik anak anda utk memiliki akhlak, moral dan etika, mestinya anda semua sangat bangga kepada para tokoh ini, semua ajaran,ilmu,ucapan dan tindakan mereka adalah cermin suatu martabat dan mutu seorang pemimpin yang hebat
Saya jadi semakin yakin pada bangsa dan negara ini, kita masih punya pemimpin yang layak 'digugu lan ditiru', pemimpin yang layak menjadi teladan bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar