Gus Mus liberal ? (Berpikir Logis Agamis)

Setelah postingan tentang Rois Am kemarin ada beberapa sahabat yang nanya via inbox :
Saat ini banyak orang yang mengatakan Gus Mus itu liberal. Menurut Mbak Shuniyya, apakah benar Gus Mus itu liberal?

Shuniyya menjawab:
Iya ... sementara anggap saja itu benar. Sekarang mari kita lihat beliau dari dekat dengan hati dan akalmu......
Lihat saja beliau, yang seumur hidup dipanggil Gus, padahal, beliau itu Kyai Sepuh yang disegani banyak orang, yang ilmunya seperti lautan tak bertepi. Sementara orang baru belajar agama Islam, baru tahu satu dua ayat dijerumuskan teman-temannya dengan sebutan Ustadz... Liberal siapa?
Lihat saja bagaimana beliau selalu sumringah, bersikap melayani, tidak seperti Ndoro yang selalu minta dilayani. Tidak peduli yang sowan itu pejabat atau penjahat, semua diterima dengan tangan terbuka. Tidak pernah menghakimi orang lain. Sementara yang baru saja belajar agama sudah berani menggantikan tugas Malaikat Rokib dan Malaikat Atid, bahkan tidak segan-segan mengambil alih tugas Malaikat Ridwan dan Malaikat Malik.... Liberal siapa?
Jika kita sowan ke beliau-pun, dengan senang hati diajak foto bersama. Ingin menyenangkan hati semua orang.Tidak ada sedikitpun umpatan dan cacian yang akan kita dengar dari lisan beliau yang mulia. Bandingkan saja dengan sebarisan orang yang mengharamkan foto narsis, mencaci, memaki, bahkan tidak segan-segan meneraka-nerakan orang lain. Di saat yang sama, fotonya dengan berbagai gaya dan pose bertebaran di mana-mana... Liberal siapa?
Lihat saja saat beliau terisak di Muktamar Nu Jombang 2015, bahkan bersedia mencium kaki para peserta supaya tetap tenang. Kyai Sepuh panutan umat kok mau-maunya menyatakan hal ini... Sementara yang di sana jangankan mencium tangan Kyai, sowan saja entah mau entah tidak... Liberal siapa?
Lihat saja, saat beliau begitu saja menolak jabatan tertinggi dari ormas Islam terbesar di dunia, padahal sudah pernah menjadi pejabat sementara saat Syaikhona Mbah Sahal Mahfudz Pati berpulang ke rofiqul a’la sebelum selesai tugasnya, dan didukung penuh oleh Kyai Sepuh yang lebih senior, beliau hanya tertunduk, menangis, merasa tidak pantas... Lha yang sono tuh, malah mengangkat dirinya sebagai pemimpin ini itu, imam ini itu, setidaknya dijerumuskan teman-temannya sendiri dalam jabatan itu, petentang petenteng padahal ada yang jauh lebih pantas atas sebutan dan jabatan itu... Liberal siapa?

Yang bilang Syaikhona Gus Mus itu Liberal ... MIKIR!!!!
I Love U Syaikhona Mbah Yai Musthofa Bisri
Khushushon ila ruhi wa jasadi Syaikhona Simbah Kyai Haji Musthofa Bisyri Al Mukarrom wa zawjatihi, wadzurriyatihi, wa furu'ihi, wa silsilatihi binuri, wabi syafa'ati wa bikaromati Al Fatihah..

Oleh : Shuniyya Ruhama H
Profil penulis : https://www.facebook.com/shuniyya.ruhama
Admin Grup Sahabat Gus Dur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerjaan Rumah Dari Gus Dur (Oleh : Ievyani Liebedich)

6 Prinsip Bela Negara Atas Pemahaman Sejarah (Oleh : Ayah Debay)

Piagam Madinah,Pancasila dan UUD 1945 (Semangat Persatuan Dalam Bernegara)